3rd Day: We're Fighting the Pirates in Arabian Night

Pagelaran seni sudah menjadi kegiatan yang tidak asing bagi warga Smanela, khususnya kami, murid kelas 10 yang sudah tiga kali melaksanakan pagelarn seni; MPLS, P5 tema 1, dan P5 tema 2. Namun, di kesempatan kali ini bukan lagi kami yang mengadakan pagelaran seni, melainkan kakak kelas 12. Kegiatan hari ini tidak lain dan tidak bukan adalaaaah: menonton!

Ada 6 pertunjukan yang telah diadakan hari ini. Dimulai dengan pertunjukan pertama dari kelas 12 IPS 3, dengan judul "Sinbad The Legend of Sea". Pertunjukan yang cukup enerjik untuk menemani pagi kami. Tokoh Sinbad yang diperankan cukup apik oleh Mas Fahmi. Lincah dan penuh semangat. Lalu tokoh pangeran yang diperankan oleh Mas Radit dengan wibawanya. Tak lupa kakak-kakak kelas yang lain. Bajak laut yang cantik juga tampan. Namun sayang, menurut saya, ada beberapa bagian yang masih kurang pas. Seperti audio dan pergerakan pemeran yang kurang sinkron. Tapi hal tersebut tidak sampai mengacaukan alur cerita. 

Yang kedua adalah pertunjukan dari kelas 12 MIPA 1 yang berjudul "Damarwulan". Dengan kostumnya yang begitu bervariasi dan warnanya yang mencolok, membuat penampilan mereka begitu menarik. Diselipi sedikit komedi, membuat cerita legenda yang mereka sampaikan menjadi kekinian. Namun sayangnya, entah disengaja atau tidak, audio mereka tidak memiliki backsong, sehingga saya mendapati kekosongan disana. Yang seharusnya bisa dramatis, tapi malah berkurang karena hanya ada dialog, atau bahkan hening, padahal sedang ada adegan yang berlangsung. Tetapi walaupun begitu, tetap menyenangkan untuk menonton mereka. 

Dari Timur Tengah hingga ke Banyuwangi, sekarang kami dibawa ke Yunani. Kelas 12 IPS 2 membawakan penampilan berjudul "Kepala Dibalik Guci Pandora" (kayaknya, pokoknya ada Guci sama Pandora nya). Mitologi Yunani kerap kali diceritakan secara detail dan dramatis, dengan efek-efek yang membuat cerita itu semakin realistis. Untuk ukuran drama singkat, yang ditunjukkan oleh kakak-kakak kelas sudah sangat bagus. Tapi entah mengapa, cerita dari drama ini tidak dapat sepenuhnya tersampaikan ke saya. Entah mungkin karena aktingnya yang kurang luwes dan ekspresif, atau karena properti yang dominan polos dan minim aksesoris, entahlah... 

Kembali dibawa ke Indonesia, tepatnya Nusa Tenggara Barat, 12 MIPA 5 menceritakan drama yang berjudul "Putri Mandalika". Secara keseluruhan sudah cukup, namun masih kurang ekspresif.

Setelah kembali ke Indonesia, kita diterbangkan jauh menyebrang lautan menuju ke China. 12 MIPA 5 membawakan drama dengan kostum dan properti serba berwarna merah yang berjudul "Sampek Engtay". Singkatnya, drama ini adalah "Romeo Juliat" versi China. Alurnya mudah dipahami dari penyampaian mereka. Tapi ada satu hal yang sedikit mengusik saya. Ada beberapa kostum dan properti yang sepertinya, bukan menunjukkan budaya China :(

TERAKHIR SEKALI UNTUK HARI INI ADALAAAAAH????? Aladdin. 12 MIPA 2 membawa kami terbang lebih jauh lagi ke Arab. Sepertinya sudah bisa ditebak kalau penampilan ini adalah favorit saya. Sedari kecil, film-film Disney sudah menemani saya. Tak terkecuali, Aladdin. Tidak terhubung berapa kali saya sudah menonton film ini sampai saya hafal dengan alur ceritanya. Dengan ini, saya pasti punya ekspektasi yang besar terhadap remake dari film Aladdin. Ternyata, kakak-kakak ini tidak jauh dibawah ekspektasi saya, melainkan jauh diatas ekspektasi saya. Kostumnya menarik, on point, rapi, serta kompak. Koreografi dengan lagu-lagunya sangat amat menyatu, kreatif dan serempak. Akting yang totalitas, hanya melalui dubbing, tapi saya serasa dibawa ke adegan itu. Ciamik dan mempesona. Can't say less. 

Terlepas dari itu, terima kasih kepada kakak-kakak sudah berjuang dalam waktu yang lama untuk mempersiapkan pagelaran seni yang sangat menghibur kami. Juga kepada guru-guru yang memberikan kami tugas menyenangkan ini. 

Sejuta sayang untuk kakak-kakak, para guru, dan juga teman-teman kelas 10 yang turut mendukung di kegiatan ini!